Pages

Selasa, 27 Maret 2012

BBM, mahasiswa, pemerintah, dan rakyat kecil

Pusing, pusing mikirin kondisi negara ini. seolah- olah sudah tidak ada yang bisa di harapkan dari pemerintahannya. Sebagai rakyat, harus bisa meraup uang sebanyak- banyaknya kalau mau bertahan hidup di negara ini. seperti itulah ibaratnya.
          Mahasiswa yang demo secara baik- baik juga kelihatannya terpaksa mengeluarkan otot- ototnya untuk melempar batu, kayu, dan pecahan beling untuk melawan kejamnya kaki- kaki baja polisi. semua ini karena BBM yang menjadi jantung kehidupan seluruh rakyat.
Mahasiswa yang harus lari terbirit- birit seorang diri, karena jika tidak bisa saja ia hanya tinggal batu nisan karena habis di hakimi polisi yang sedak naik darah. Apa salah mereka? Apa salah mereka hingga harus berjuang seperti itu? Apakah yang DPR putuskan itu suatu putusan yang terbaik?
Ngomong- ngomong, katanya sih untuk menutupi APBN supaya ga jebol. Loh, harusnya kan biar ga jebol ya tangkep aja koruptor- koruptor dan suruh balikin uangnya. Ungkap aja kasus- kasus yang di tutup- tutupi. biar semuanya sekalian kelar gitu. Maaf, ini hanya argumentasi anak SMA yang mencoba kritis dan peduli terhadap kemajuan, masa depan, dan kehidupan yang lebih baik untuk bangsa ini.
Solusi- solusi pemerintah juga belum cukup cespleng untuk mengantisipasi makin naiknya angka kemelaratan rakyat kita.
          kalau yang dari kalangan buruh saja dari jaman mereka demo sampai tiap hari buruh aja mereka demo belum di penuhi, gimana mereka mau hidup sejahtera??? BBM juga bikin angka masyarakat yang terganggu jiwanya makin banyak! itu akibatnya ya sama, mereka stress mikirin gimana nasib kehidupan mereka yang begitu- begitu saja. Kerja makin susah, tidak ada kepedulian dari pemerintah, belum lagi harga barang- barang yang mereka butuhkan semakin naik.
         yang kalangan usaha kecil, udah modal kempat- kempot. BBM belum bener- bener naik aja mereka sudah susah. Harusnya pemerintah melihat dari banyak objek. jangan hanya satu pandangan dengan garis lurus vertikal. padahal, kalangan usaha kecil di daerah- daerah yang sumber dayanya bagus sudah mulai berkembang sekarang.
        Bisa- bisa, saudara kita tercinta yang tinggal di perbatasan loncat beberapa langkah ke negara tetangga karena mereka lebih cerdas dan cermat menangani bagaimana yang terbaik untuk rakyatnya. Masa kalah sama negara tetangga kita itu?

Bapak- Bapak dan Ibu- ibu DPR yang terhormat, harusnya anda bisa lebih memahami bagaimana susahnya kami. Setelah naik di tahun kemarin saja sudah begini. Bagaimana nanti mau di naikin lagi? Di Indonesia banyak juga orang- orang yang menggunakan kesempatan dalam kesempitan, BBM belum sepenuhnya sampai ke rumahnya saja sudah di turunin di mana- mana. Kita galau nih, diperlakukan seperti ini membuat kami takut dan bahkan tidak siap menatap masa depan kami. Akankah bisa bertahan atau malah....... ikut menyumbang angka kemiskinan?
            Jangan sampai, karena keputusan yang salah membuat Indonesia terjun kejurang kehancuran. Yang dapat membuat masyarakat terbelenggu satu ke api kemarahan. Jangan sampai juga, orang- orang besar yang peduli pada rakyat kecil dan pembela negeri ini seperti para mahasiswa di lempari bangkai sebagai wujud teror.

Saya hanya sebagai warga Indonesia yang baik berharap, semoga berhembus angin ketenangan. yang tidak akan membuat mahasiswa harus turun kejalan mengais- ngais keadilan yang terisisa, dan membuat mereka harus terinjak- injak dan tersudutkan di parit dan dipukuli.
Saya berharap, tidak ada lagi warga miskin yang terabaikan. Yang anaknya sakit di cuekin, yang cuma makan nasi aking juga di cuekin.

KAMI BUTUH KEADILAN dan KEMAKMURAN!

jangan lupakan makna UUD 1945 pasal 33 ayat 3!
          

0 komentar:

Posting Komentar

 

(c)2009 just wanna speak. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger